Partus Lama Menurut WHO: Menjaga Kesehati Ibu dan Bayi

Pengantar

Halo selamat datang di kutukprime.com! Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang partus lama menurut WHO (World Health Organization) yang merupakan salah satu perhatian utama dalam kesehatan reproduksi. Partus lama atau dapat disebut juga dengan istilah “prolonged labor” adalah kondisi dimana proses persalinan memakan waktu lebih dari 20 jam untuk primigravida dan lebih dari 14 jam untuk multigravida. Nah, apa saja kelebihan dan kekurangan dari partus lama ini menurut WHO? Yuk, kita simak penjelasan lengkapnya!

Pendahuluan

Partus lama mahiriah menjadi masalah yang sering ditemui dalam persalinan. Menurut data dari WHO, sekitar 10% persalinan normal mengalami partus lama dengan tingkat kelebihan perawatan di rumah sakit yang masih tinggi. Hal ini tentunya mempengaruhi kesehatan ibu serta bayi yang dilahirkan. Oleh karena itu, WHO telah mengeluarkan panduan tentang partus lama yang menjadi acuan bagi para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan dan perawatan yang optimal. Adapun tujuan dari panduan ini adalah untuk meminimalkan risiko yang timbul akibat partus lama serta meningkatkan kualitas kehidupan ibu dan bayi pasca-persalinan.

Kelebihan Partus Lama Menurut WHO

1. Deteksi Dini dan Intervensi Cepat

WHO merekomendasikan perlunya deteksi dini partus lama dan intervensi cepat untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi. Jika partus lama terjadi, tenaga kesehatan diharapkan dapat mengamati dan memantau dengan seksama agar dapat melakukan tindakan yang tepat pada saat yang tepat.

2. Penanganan yang Tepat dan Komprehensif

WHO menekankan pentingnya penanganan partus lama yang sesuai dengan kebutuhan ibu dan bayi. Hal ini termasuk pemeriksaan fisik, pemantauan tanda-tanda vital, analgesia dan anestesi jika diperlukan, serta tindakan medis misalnya episiotomi atau operasi Caesar jika dibutuhkan.

3. Pencegahan dan Manajemen Komplikasi

Pada panduan WHO juga dijelaskan mengenai langkah-langkah pencegahan dan manajemen komplikasi yang mungkin terjadi akibat partus lama. Ini termasuk pencegahan infeksi, pengelolaan persalinan sulit, dan pengendalian pendarahan yang berlebihan.

4. Rujukan yang Tepat

Jika terjadi komplikasi yang parah, WHO merekomendasikan agar ibu segera dirujuk ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi. Rujukan yang tepat dan cepat menjadi kunci dalam meminimalkan risiko dan memastikan keselamatan ibu serta bayi.

5. Mendukung Hak Pasien

Partus lama menurut WHO juga memperhatikan hak-hak pasien, termasuk pemberian informasi yang benar dan jelas kepada pasien, perlindungan privasi dan kerahasiaan, serta partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan terkait proses persalinan.

6. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat

Dalam panduan ini, WHO juga mendorong untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai partus lama dan bahaya yang mungkin terjadi. Dengan meningkatnya pengetahuan, diharapkan masyarakat dapat mengenali tanda-tanda partus lama dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.

7. Evaluasi dan Pembaruan Sistem

Terakhir, WHO juga menekankan pentingnya evaluasi dan pembaruan sistem pelayanan kesehatan dalam menangani partus lama. Dengan memantau dan mengevaluasi sistem yang ada, perbaikan dan inovasi dapat dilakukan untuk memastikan bahwa setiap ibu dan bayi mendapatkan pelayanan yang terbaik.

Kekurangan Partus Lama Menurut WHO

Selain memiliki kelebihan, partus lama menurut WHO juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah tingginya biaya perawatan yang diperlukan. Partus lama seringkali membutuhkan intervensi medis seperti tindakan operasi Caesar atau penggunaan alat bantu persalinan, yang dapat meningkatkan biaya perawatan bagi ibu dan bayi. Selain itu, partus lama juga dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental pada ibu, yang dapat mempengaruhi proses pemulihan pasca-persalinan.

Tabel Informasi Partus Lama Menurut WHO

Tahap Persalinan Waktu Normal Partus Lama Menurut WHO Perawatan yang Diberikan
Awal persalinan 0-12 jam Lebih dari 12 jam untuk primigravida dan lebih dari 8 jam untuk multigravida Pemantauan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik, analgesia jika diperlukan, dan persiapan tindakan medis
Persalinan aktif 1-2 jam Lebih dari 2 jam untuk primigravida dan lebih dari 1 jam untuk multigravida Pemantauan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik, bantuan teknik persalinan seperti vakum atau forceps jika diperlukan
Pengeluaran plasenta 15-30 menit Lebih dari 30 menit Pemantauan plasenta yang lengkap, stimulasi oksitosin jika diperlukan, dan persiapan tindakan medis

FAQ Tentang Partus Lama Menurut WHO

1. Apa yang dimaksud dengan partus lama menurut WHO?

Partus lama menurut WHO adalah kondisi dimana proses persalinan memakan waktu lebih dari 20 jam untuk primigravida dan lebih dari 14 jam untuk multigravida.

2. Apa saja kelebihan partus lama menurut WHO?

Kelebihan partus lama menurut WHO antara lain deteksi dini dan intervensi cepat, penanganan yang tepat dan komprehensif, pencegahan dan manajemen komplikasi, rujukan yang tepat, mendukung hak pasien, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta evaluasi dan pembaruan sistem.

3. Apakah partus lama memiliki kekurangan?

Ya, partus lama memiliki kekurangan seperti tingginya biaya perawatan yang diperlukan dan risiko kelelahan fisik dan mental pada ibu.

4. Bagaimana penanganan partus lama menurut WHO?

Penanganan partus lama menurut WHO meliputi deteksi dini, pengamatan dan pemantauan, intervensi medis jika diperlukan, dan tindakan pencegahan serta manajemen komplikasi yang mungkin terjadi.

5. Apa yang harus dilakukan jika mengalami partus lama?

Jika mengalami partus lama, sebaiknya segera mencari bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.

6. Bagaimana cara mencegah partus lama menurut WHO?

Pencegahan partus lama menurut WHO antara lain dengan melakukan pemeriksaan prenatal yang teratur, mengikuti anjuran hidup sehat, dan mengenali tanda-tanda partus lama.

7. Apakah partus lama berbahaya bagi ibu dan bayi?

Partus lama meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan bayi, seperti infeksi, pendarahan berlebihan, dan penerimaan oksigen yang kurang optimal pada bayi.

8. Bagaimana cara mengatasi kelelahan fisik dan mental akibat partus lama?

Atasi kelelahan fisik dan mental akibat partus lama dengan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan mendapatkan dukungan emosional dari keluarga dan tenaga kesehatan.

9. Mengapa partus lama perlu menjadi perhatian utama dalam kesehatan reproduksi?

Partus lama perlu menjadi perhatian utama dalam kesehatan reproduksi karena dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi pasca-persalinan.

10. Berapa persentase partus lama dalam persalinan normal?

Partus lama terjadi pada sekitar 10% persalinan normal.

11. Apa saja langkah-langkah pencegahan komplikasi partus lama?

Langkah-langkah pencegahan komplikasi partus lama meliputi pencegahan infeksi, pengelolaan persalinan sulit, dan pengendalian pendarahan yang berlebihan.

12. Apa saja tindakan medis yang mungkin dilakukan pada partus lama?

Pada partus lama, tindakan medis yang mungkin dilakukan antara lain episiotomi, operasi Caesar, atau penggunaan alat bantu persalinan seperti vakum atau forceps.

13. Mengapa penting untuk dirujuk ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dalam kasus partus lama yang berat?

Penting untuk dirujuk ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dalam kasus partus lama yang berat untuk meminimalkan risiko dan memastikan keselamatan ibu serta bayi.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang partus lama menurut WHO, yang menjadi perhatian utama dalam kesehatan reproduksi. Partus lama memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan. WHO merekomendasikan deteksi dini dan intervensi cepat, penanganan yang tepat dan komprehensif, pencegahan dan manajemen komplikasi, serta pembaruan sistem pelayanan kesehatan. Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mengenai partus lama dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan. Dengan menjaga kesehatan ibu dan bayi, kita dapat memberikan masa depan yang lebih baik untuk generasi yang akan datang.

Kata Penutup

Demikianlah artikel tentang partus lama menurut WHO. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kita mengenai pentingnya menjaga kesehatan ibu dan bayi dalam proses persalinan. Tetaplah selalu mengutamakan kesehatan dan keamanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Salam sehat!